Jumat, 08 Juli 2011
SENJATA TRADISIONAL
o Keris
Keris adalah salah satu jenis senjata tikam yang terbuat dari logam. Ditinjau dari bentuknya, keris terbagi dua, yaitu keris yang bilahnya lurus dan keris yang bilahnya berkelok-kelok. Keris yang mempunyai kelokan atau lik dapat dibedakan dari jumlah kelokannya. Yang terkecil adalah yang memiliki luk 3 dan yang terbesar memiliki luk 13. Bila ada keris yang luknya berjumlah lebih dari 13 disebut keris tidak lazim atau keris palawija. Perlu digarisbawahi, tidak ada keris yang luknya geanp, semuanya ganjil.
Keris yang sempurna terdiri dari kesatuan antara wilah (bilah), warangka (sarung), dan pegangan keris atau ukiran. Pegangan keris umumnya terbuat dari kayu, tapi ada juga yang dari gading, tulang, dan logam. Warangks biasanya terbuat dari kayu jati atau kayu cendan.
Salah satu keunikan keris adalah detailnya yang luar biasa. Hampir setiap detail yang melekat pada keris, baik pada bilah, warangka,maupun perabotnya bisa menjadi symbol. Dari ukiran atau pegangan keris pun, pada masa lalu orang bisa menilik derajat dan kepangkatan.
Seorang kesatria, memakai keris berwarangka model kesatrian. Pejabat kerajaan memakai warangka kadipaten. Ada lebih dari 25 varian warangka Jawa di masa lalu yang bisa menjadi indicator kepangkatan pemiliknya. Bahkan rah asal pemegang keris pun bissa ditilik dari warangkanya, apakah pemiliknya dari Yogyakarta, Surakarta, Banyumas, Jawa Timur, Madura, atau Bali.
Keris dianggap mempunyai kekuatan magis. Para empu pembuat keris mendapat kedudukan terhormat dalam masyarakat karena diangggap memiliki kesaktian serta keterampilan teknis tinggi.
Kekuatan simbolik keris dipercaya terletek pada pamor yang terbentuk di bahan campuran pembuatan keris. Bahan keris adalah besi meteor, terdiri dari unsure besi dan nikel. Pamor ini seperi hiasan hasil keterampilan empu keris. Pamor ini ada yang terbentuk sendiri pada waktu pemanasan dan juga yang sengaja dibuat.
Beberapa pamor dipercaya mempunyai kekutan magis. PAmor udan dipercaya dapat mendatangkan kekayaan, pamor putrid kinurung dapat menghindarkan dari mara bahaya, pamor panguripan dipercaya memiliknya tidak akan mengalami kekurangan dalam mencukupi kebutuhan hidup, dan pamor andon lulut dipercaya dapat menambah hbungan suami istri.
Akan tetapi, ada pula pamor yang dapat membahayakan pemiliknya, seperti pamor buntel mayit mengandung kekuatan untuk membunuh orang, pamor kudhung mayit berwatak mencelakakan si pemakai, dan pamor padhot menyebabkan pemakai selalu gagal dalam meraih cita-citanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar