Jumat, 08 Juli 2011

MAKAN DAN MINUMAN TRADISIONAL


Makanan dan minuman tradisional Yogyakarata telah lama ada dan digenari oleh masyarakat dengan resewp spesifik yang diwariskan turun-emurun. Beberpa di antaranya sebagai berikut :

Gudeg, merupakan makanan yang dikenal di Yogyakarta. Cita rasanya manis gurih. Gudeg berasal dari bahsa Belanda Gutdag yang berarti cukup bagus atau enak. Saking populernya masakan ini, sampai-sampai Yogyakarta dijuluki kota Gudeg. Gudeg dibuat dari nagka muda yang dikupas, diiris-iris lalu direbus sampai masak.Samtan, bawang merah, bawang putih, laos, kemiri, ketumbar, daun salam dan garam dicampurkan ke dalam nangka tersebut. Dimasak lagi sampai berwarna kecokelatan.
WArna Cokelat dApat uga dibuat dengan memasukkan daun jati ke dalam masakan. Untuk menghasilkan rasa yang khas digunakanlah aranng dari batok kelapa untuk pemanasannya, sehingga panas bisa merata dan tahan lama. Dibutuhkan pemanasan lima sampai enam jam unutk menghasilakn gudeg yang berkualitas dan tahan lama.

Nasi uduk, disebut juga nasi gurih, biasanya nasi uduk dihidangkan pada upacara kenduri dan dibagi-bagikan dengan wadah dari daun pisang. Nasi uduk dibuat dari beras yang sudah dicuci bersih, dikukus sampai setengah matang, kemudian dicampur dengan santan dan daun salam. Lantas nasi dk dikukus lagi sampai masak. Mayoritas nasi uduk disajikan dengan lauk ingkung ayam.

Thiwul, merupakan makanan pokok sebagian kecil warga penduduk gunungkidul. Thiwul dibuat dari singkong yang dijemur sampai kering, ditumbuk sampai halus dan disaring diberi sedikit air dan dibuat bulatan kecil-kecil lalu dikukus sampai masak. Biasanya thiwul dihidangkan dengan sayur tempe.

Growol, merupakan makanan pokok dari KulonProgo. Growol terbuat dari ketela pohon yang sudah dikupas, dicuci, terus direndam dalam air selam dua sampai tigha hari. Setelah lunak, ia diangkat, dicuci bersih dan ditiriskan. Sesudah air mongering, ia dicincang sampai lumat, baru dikukus hingga masak. Lazimnya growol dicetak dengan daun pisang. Growol dimakan dalam bentuk irisan dengan sayur lodrh. Lauknya tempe benguk yang sudah dibacem. Makanan ini dapat ditemukan di Pasar Senolo.

Nasi Jagung, merupakan makanan pokok sebagian kecil penduduk di lereng Gunung Merpai. Jagung yang sudah kering direndam dalam air yang telah diberi air kapur selama setengah jam. Lantas jagung ditiriskan dan ditumbuk sampai halus. Setelah menjadi tepung, jagung dikukus sampai masak. Biasanya hidangan ini disajikan bersama sayur Lombok dan ikan asin.

Beras Kencur, oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai minuman yang selain menyegarklan juga meningkatkan stamina tubuh. Beras kencur terbuiat dari beras yang direndam dalam air, ditiriskan, terus ditumbuk sampai halus.Kencur yang sudah dikupas kemudian ditumbuk dan dicampur dngan beras yang telah halus. Selanjutanya diberi air seukupnya, terus disaring. Minuman ini dihidangkan dengan diberi gula jawa atau gula pasir dan sedikit jeruk nipis. Beras kencur cocok diminum sehabis berolah raga.

Wedang Secang, yang berwarna merah merupakan minuman kesukaan Sri Sultan HB IX. Minuman ini dapat menjaga kesehatan. Badan yang masuk angin bila minum wedang secang hangat, bisa bugar kembali.Wedang secang terbuat dari serutan kayu secang, dua lembar daun cengkih yang sudah kering, irisan kulit pohon kayu manis, merica putih, daun serai, cabe rawit, dicampur dengan jahe yang sudahj dibakar dan dipukul-pukul sampai gepeng. Semua bahan dimasukkan ke dalam kendil tanah liat, terus dipanaskan dengan air sampai mendidih. Setelah disaring wedang secang dihidangkan dengan gula batu. Dimakam Imogiri, bahan ramuan wedang secang dijual sebaghai oleh-oleh bagi para peziarah.

Dawet, merupakan minuman pelepas dahaga yang cukup popular di Yogyakarta. Salah satu usur dawet adalah cendol. Untuk membuat cendol,panaskan tepung beras hingga mendidih dan tuang dengan sarinagn kedalam baskom yang berisi iair dingi. Tepung beras yang jauth ke dalam air din9in akan mengental dan membentuk cendol. Masukkan cendol kedalam mangkuk, tmabahkan santan kelapa dan sirup gula jawa untuk menambah sedap tambahkan daun pandan wangi ketika membuat sirup gula kelapa. Dipasar tradisional msih kita temukan penjual dawet yang menjajakan dagangannya dengan memakai tenggok, wadahg besar dari anyaman bambu.
Makanan dan minuman tradisioanal ini dibuat dengan bahan yang tersedia di wilayah DIY. Di daerah Gunungkidul dan KulonProgo dapat ditemui mkanan berbahan dasar ketela pohon, di daerah sleman dan bantul bnayak ditemukan makan berbahan dasar beras dan jagung. Ciri khas mkanan dari Yogyakarata terletak pada cita rasa yang cenderung manis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar