Rabu, 20 Oktober 2010

Obesitas Ternyata Juga Picu Leukemia



Bagi yang belum mengalami obesitas, sebaiknya mulai dari sekarang mempertahankan pola hidup sehat, sementara bagi yang sudah kegemukan, jangan tunda lagi untuk meninggalkan gaya hidup tak sehat yang selama ini dilakukan. Pasalnya, obesitas tak hanya memicu munculnya masalah kardiovaskular, tapi juga beberapa jenis kanker.

Studi pertama yang menunjukkan bahwa obesitas dapat secara langsung mempercepat keparahan acute lymphoblastic leukemia (ALL) telah dilakukan oleh tim peneliti di The Saban Research Institute of Childrens Hospital Los Angeles dan akan dipublikasikan di Cancer Prevention Research pada 5 Oktober 2010.
Obesitas selama ini memang sudah dikaitkan dengan peningkatan terjadinya banyak kasus kanker, termasuk leukemia, tapi sejauh ini belum diketahui apakah peningkatan kejadian kanker ini merupakan efek langsung dari obesitas atau berhubungan dengan faktor-faktor seperti genetik, gaya hidup, kesehatan atau sosioekonomi.
"Dengan tingginya prevalensi dalam masyarakat saat ini, kami merasa ini merupakan masa kritis untuk menentukan apakah obesitas memang benar-benar menyebabkan peningkatan kejadian leukemia atau karena terkait dengan paparan terhadap hal-hal lain," jelas Steven D. Mittelman, MD, PhD, seorang ahli endokrinologi pediatri yang juga memimpin studi ini.
Mittelman dan kawan-kawan menggunakan diet kaya lemak untuk menginduksi obesitas pada dua tikus yang mengalami ALL. Tikus itu secara acak diberikan makanan kaya lemak atau tidak. Tim peneliti menemukan bahwa obesitas meningkatkan risiko ALL pada kedua tikus itu, terutama pada tikus yang berusia lebih tua. Observasi ini konsisten dengan jenis efek kumulatif yang terlihat pada kanker lain yang terkait dengan paparan, seperti kanker paru yang terkait dengan merokok dan kanker payudara yang disebabkan oleh paparan terhadap estrogen.
Melihat perbedaan pada hewan yang lebih tua juga selaras dengan efek lainnya yang berhubungan dengan obesitas yang disebabkan oleh paparan kumulatif seperti penyakit jantung, diabetes, dan arthritis.
"Temuan kami konsisten dengan data epidemiologi yang menunjukkan tingginya kejadian leukemia pada orang dewasa gendut dan menunjukkan bahwa pengamatan ini sebenarnya terkait dengan obesitas, dan bukan terkait genetik, faktor sosioekonomi, atau gaya hidup," kata Mittelman, yang juga pengajar Keck School of Medicine of the University of Southern California.
"Data tersebut menunjukkan bahwa beberapa hormon atau faktor pada orang yang kelebihan berat badan, yang mungkin dihasilkan oleh jaringan lemak itu sendiri, dapat memberikan sinyal sel-sel leukemia untuk tumbuh dan membelah. Karena leukemia adalah jenis kanker yang paling umum yang menyerang di usia kanak-kanak, pemahaman bagaimana obesitas dapat meningkatkan kejadian leukemia bisa saja memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang penting."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar