Selasa, 05 Februari 2013

    Pahitnya kehidupan seumpama Segenggam Garam, jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah atau tempat yang kita pakai. Kepahitan itu, selalu berasal dari bagaimana cara kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan atau kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang boleh kamu lakukan, lapangkanlah dadamu untuk menerima semuanya.! Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepanikan itu.! Luaskan cara pandang terhadap kehidupan.! Kamu akan banyak belajar dari keluasan itu. Hatimu adalah wadah itu..... Batinmu adalah tempat kamu menampung segalanya.... Jangan jadikan hatimu itu seperti gelas.... Buatlah hatimu seluas telaga yang mampu meredam setiap kepahitan, Hati yang seluas dunia. 

Rabu, 19 Desember 2012

Mom

God, Please be with Mom in a special way..give her Your blessings
Although you have gone
i'll remember about the wonderful things
that you have created in me..
i missed u so much mom....

Minggu, 22 April 2012

Cara Berkompromi dengan perasaan perempuan

Dunia memang penuh dengan anomali kehidupan yang terkadang sulit
dipahami oleh akal. Salah satunya adalah PERASAAN PEREMPUAN.

Perasaan perempuan itu seperti apa sih?


Lembut, keras, tegas, ragu-ragu, dan berbagai rupa rasa lainnya.

Perasaan peremuan inilah yang menjadi misteri sepanjang zaman.

Sesama perempuan saja kadang-kadang saling sebal karena sangat

sulit memahami perasaan perempuan lainnya. Pertengkaran sering
terjadi hanya karena masalah sepele. Laki-laki pun tidak kalah
bingungnya bila sudah menyangkut masalah perasaan perempuan.

Perempuan begitu memperhatikan hal detil. Ada yang salah sedikit

dengan alisnya atau sepatunya, atau kulitnya menjadi sedikit belang
setelah berenang, dia bisa terus khawatir dan ngomel seharian.

Padahal, bila ditanya pada laki-laki, apakah mereka memperhatikan

apa yang sering diperhatikan perempuan bila ingin menarik perhatian
laki-laki? Apa jawab mereka? Ternyata laki-laki tidak terlalu
perhatian dengan hal yang selama ini menjadi perhatian perempuan. :-)

Satu lagi, perempuan suka pamer. Perasaannya akan berbunga-bunga

beraneka warna kalau sudah dipuja-puji. Oleh karena itu, pakaian
seksi yang terbuka di sana sini pun dipakai demi meraih setitik
pujian. Padahal, banyak laki-laki justru penasaran kalau melihat
wanita manis tapi berbalut pakaian yang tertutup.

Ken Arok bisa tergila-gila dengan Ken Dedes, bukan karena Ken Dedes

berpakaian maha seksi, tapi hanya karena melihat betis Ken Dedes
'sekilas' tertiup angin. Bayangkan, hanya sekilas saja sudah bisa
membuat Ken Arok melakukan begitu banyak hal demi mendapatkan Ken
Dedes. Sementara Ken Dedes bukanlah seorang perawan ketika itu. Dia
adalah istri Tunggul Ametung, dan sedang mengandung anak Tunggu
Ametung.

Perempuan oh perempuan... mereka memang spesial :-)


Banyak laki-laki sering bertanya "
Tidak mengerti saya apa maunya,
jadi saya harus gimana?"


Nih, saya kasih tips, bagaimana cara memahami dan berkompromi

dengan perasaan perempuan:
  1. Perempuan suka didengarkan. Jadi kalau dia sedang marah,
    dengarkan saja. Kalau diladeni, tujuh hari tujuh malam, dia tahan
    bertengkar!
  2. Perempuan suka dilembuti. Jangan pernah sekali-kali kasar pada
    perempuan karena perempuan bisa menjadi lebih kasar.
  3. Perempuan suka diberi kejutan-kejutan kecil. Tidak harus memberi
    emas berlian pada sang istri, cukup kecupan mesra di kening tapi
    penuh cinta nan lembut.
  4. Sentuhlah perempuan dengan kasih yang sesungguhnya. Kasih ini
    akan membuat perempuan memberikan cinta yang lebih.
  5. Berikan perhatian setiap saat. Ketika tidur pun sebenarnya
    perempuan ingin diperhatikan. Ketersipuannya menandakan rasa
    senangnya diperhatikan.
  6. Kirim selalu kata-kata mesra nan menggoda. Walau kata-kata
    cinta terasa biasa, tidak bagi perempuan. Kata-kata "Aku kangen
    kamu sayang
    ", atau "Sehari tanpa mendengar suaramu, aku bisa gila",
    atau "Hanya kamu yang membuatku tergila-gila", sudah cukup membuat
    hati perempuan melambung ke langit tuju. Menggetarkan relung-relung
    hati dan jiwanya.
Perempuan memang unik dan special. Sayangi dia, dan Anda akan
mendapatkan ribuan kali lipat cintanya. :-)

Selamat Hari Kartini!

Kamis, 12 April 2012

Kritik Anda adalah Kue Anda

Ditulis oleh: Anne Ahira untuk Restu

 Restu,
"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak

bisa menerima kritikan."
                   -- Halle Berry, 2005









  

 
Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan
Halle Berry, artis peraih Oscar melalui
film James Bond 'Die Another Day' di
tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie
Award.
Razzie Award adalah penghargaan yang
diberikan kepada mereka yang dinilai
aktingnya buruk. Label pemain terburuk
ini didapatkan Halle setelah memainkan
perannya di film 'Cat Woman'.
Ia adalah orang yang pertama kali
langsung datang ke tempat pemberian
penghargaan tersebut.
Tidak ada Aktor dan Artis lain
sebelumnya yang sanggup datang dan
hanya menyampaikan pesannya melalui
video.
Sambutannya sungguh menarik : "Saya
menerima penghargaan ini dengan tulus.
Saya menganggap ini sebagai kritik
bagi saya untuk tampil lebih baik di
film-film saya berikutnya. Saya masih
ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu
tidak berhak dipuji kalau kamu tidak
bisa menerima kritikan'."
Tepukan tangan sambil berdiri sebagai
bentuk ketakjuban dari para hadirin
sangat memeriahkan malam itu. Ya,
sangat sedikit orang yang sanggup
menerima kritikan seperti Halle.
Nah, sekarang, apa arti kritik bagi
Restu? Apakah itu musibah buruk?
Seperti bencana yang tidak terduga,
atau... simbol kehancuran diri? Adakah
yang bisa menganggap kritik layaknya ia
menerima pujian?
Kritik memiliki banyak bentuk...
Kritik bisa berupa nasehat, obrolan,
sindiran, guyonan, hingga cacian pedas.
Wajar saja jika setiap orang tidak suka
akan kritik.
Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan
jika kita berlaku dan tampil sempurna,
memuaskan semua orang dan mendapatkan
pujian.
Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa
kita bisa aman dari kritik? Tokh kita
hanyalah manusia dengan segala
keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia
ini lebih banyak orang yang suka
mengkritik, daripada dikritik. :-)
Kalau Restu suka sepak bola, pasti
sering mengamati para komentator dalam
mengeluarkan pernyataan pedasnya.
Padahal belum tentu kepandaian mereka
dalam mengkritik orang lain sebanding
dengan kemampuannya jika disuruh
memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)
Belum lagi para pakar dan pengamat
politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka
ramai-ramai berkomentar kepada publik,
seolah pernyataan merekalah yang paling
benar. :-)
Namun bukan itu permasalahannya!
Pertanyaannya sekarang adalah...
seandainya Restu mendapatkan kritikan,
yang sakitnya melebihi tamparan, apa
yang harus Restu lakukan?
Jawabannya adalah...
=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya
      kue kegemaran kita!
Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)
Kita mempunyai wewenang penuh untuk
mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk Restu saat menghadapi
kritik:

1. Ubah Paradigma Restu Terhadap Kritik

Restu, tidak sedikit orang yang jatuh
hanya gara-gara kritik, meski tidak
semua kritik itu benar dan perlu
ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan
adanya yang *masih peduli* kepada kita.

Coba perhatikan perusahaan-perusahaan
besar yang harus mengirimkan berbagai
survey untuk mengetahui kelemahannya.

Bayangkan jika Restu harus melakukan
hal yang sama, mengeluarkan banyak uang
hanya untuk mengetahui kekurangan
Restu! LoL. :-)

Kritik merupakan kesempatan untuk
koreksi diri. Tentu saja akan
menyenangkan jika mengetahui secara
langsung kekurangan kita, daripada
sekedar menerima dampaknya, seperti
dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik

Tidak ada salahnya mencari tahu detil
kritik yang disampaikan. Restu bisa
belajar dari mereka dan melakukan
koreksi terhadap diri Restu. Bisa jadi
kritik yang disampaikan benar adanya.

Jika perlu, justru carilah orang yang
mau memberikan kritik sekaligus saran
kepada Restu. Tokh Restu tidak akan
menjadi rendah dengan hal itu.

Justru sebaliknya, pendapat orang bisa
jadi membuka persepsi, wawasan, maupun
paradigma baru yang mendukung goal
Restu.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!

Tanggapi kritik dengan bijak. Restu
tidak perlu merasa marah atau
memasukkannya ke dalam hati. Toh
menyampaikan pendapat adalah hak semua
orang.

Nikmatilah apapun yang mereka
sampaikan. Tidak ada ruginya untuk
ringan dalam mema'afkan seseorang.
Anggaplah semua itu untuk perbaikan
yang menguntungkan Restu kelak.

Jangan pernah Restu balas kritik dengan
kritik. Karena hal ini hanya akan
membuat perdebatan, menguras tenaga &
pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^

Ini semua bisa melatih mental kita agar
bisa *tegar* menghadapi ujian yang
lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak
dipuji jika sudah berani menerima
kritikan. Meski tidak mudah, asah terus
keberanian Restu untuk menikmati kritik
layaknya menikmati kue Restu.

Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan
datang apabila kita sudah melakukan
sesuatu yang berharga.


So, jangan pernah bosan untuk memburu
kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan
lapang dada! :-)

Manakala Hidup Tampak Susah untuk Dijalani

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya. Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples mayones kosong yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh? Mahasiswa menyetujuinya. Kemudian professor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf. Kemudian dia bertanya pada para muridnya, Apakah toples itu sudah penuh? Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh. Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples... Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh? Para murid dengan suara bulat berkata, "Yaa!" Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa... "Sekarang," kata profesor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu." "Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman dan para sahabat. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh." "Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil." "Pasir adalah hal-hal yang lainnya - hal-hal yg sepele." "Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples," lanjut profesor, "Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu." "Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian" "Jadi..." "Berilah perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah, dan memperbaiki mobil atau perabotan." "Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf - Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya." Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kalau Kopi yg dituangkan tadi mewakili apa?" Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat" :-)

Catatan Kecil Temanku Dari Anne Ahira "Andai Waktu Bisa Terulang"

Jika ada sesuatu yang sangat berharga, maka itu adalah waktu.

Siapapun orangnya, tidak akan bisa mengulang setiap waktu yang

sudah terlewatkan. Tidak peduli seberapa kaya orang itu, seberapa
penting jabatannya, waktu tidak mau diajak kompromi. Ia akan terus
berjalan.
Tidak peduli apakah orang-orang mampu melewatinya dengan
menyenangkan, atau sebaliknya.

Setiap orang, dimanapun ia berada, memiliki waktu 24 jam dalam
sehari. Tidak ada yg mendapatkan lebih, meski hanya satu menit saja.
Semua sama. Tidak kurang, tidak lebih.

Jika kemudian waktu bisa terulang, tentu kita semua mengharap
melakukan hal-hal yang baik saja. Memperbaiki kesalahan yang pernah
kita lakukan. Sayangnya, waktu memang tidak akan pernah bisa
terulang.
Teman, untuk mencapai segala macam kesempurnaan, memang selalu
dibutuhkan proses 'trial and error". Oleh sebab itu, jika kemarin atau
hari ini Anda melakukan kesalahan, carilah kesempatan untuk
memperbaikinya.

Jika kita gagal melakukan sesuatu hal, bukan berarti itu akhir segalanya.
Belajarlah dari kesalahan, dan berusahalah untuk tidak mengulanginya.
Belajarlah memaafkan diri sendiri & memaafkan orang lain, karena
tidak ada manusia yang sempurna!
Yang lalu biarlah berlalu. Mungkin akan menjadi pengalaman selama
hayat. Bagaimanapun diri Anda di masa lalu, itu tidaklah penting.
Yang jauh lebih penting adalah bagaimana diri Anda di masa depan!
 
Keep fight! :-)